Revenue Management Kekinian yang Banyak Hotel Lewatkan

blog-image

Dalam industri hospitality yang semakin kompetitif, revenue management bukan lagi soal memasang harga murah lalu berharap kamar laku. Cara lama ini membuat hotel rentan tergerus OTA dan kehilangan potensi revenue. Banyak hotel masih melewatkan pendekatan revenue management kekinian yang menggabungkan data, teknologi, serta hotel marketing strategi yang terukur.

Artikel ini membahas strategi modern yang selama ini sering luput, namun sebenarnya sangat diperlukan untuk meningkatkan direct booking, mengoptimalkan kanal pemasaran, dan memperkuat posisi hotel di era ecommerce hotel.

1. Data-Driven Pricing: Bukan Sekadar Intuisi

Banyak hotel masih menentukan harga berdasarkan “feeling”, kompetitor sebelah, atau pengalaman lama. Padahal pola permintaan tamu sudah jauh berubah.

Pricing modern harus:

  • Mengikuti pola demand harian, bukan musiman saja
  • Memantau pergerakan harga kompetitor secara real-time
  • Menggunakan forecast untuk menentukan harga optimal
  • Menyesuaikan harga berdasarkan booking window

Dengan data, hotel bisa menghindari perang harga dan justru memaksimalkan RevPAR.

2. OTA Bukan Musuh, Tetapi Jangan Jadi Satu-Satunya

OTA memang penting untuk exposure, tetapi terlalu bergantung pada OTA membuat profit hilang karena komisi yang tinggi.

Revenue management kekinian fokus pada:

  • Menyeimbangkan distribusi antara OTA dan direct channel
  • Mengoptimalkan promo di website untuk mendorong strategi direct booking
  • Menggunakan retargeting untuk menangkap kembali calon tamu yang sudah mengunjungi website

Hotel yang tidak mengatur distribusi dengan baik akan terus kalah marginnya.

3. Website Sebagai Pusat Penjualan, Bukan Brosur Online

Banyak website hotel masih statis dan tidak fokus pada penjualan. Padahal website adalah fondasi ecommerce hotel. Website kekinian harus: Memiliki booking engine yang cepat dan mobile-friendly. Mengandung copywriting yang dijual, bukan sekadar deskripsi, Menampilkan harga dan penawaran yang lebih menarik daripada OTA, dan Integrasi chat/WhatsApp untuk fast enquiry Tanpa website yang kuat, strategi direct booking akan sulit berkembang.

4. Personalization: Setiap Tamu Ingin Merasa Spesial

Revenue management modern menekankan pengalaman berbasis personaliasi.

Contoh praktik:

  • Mengirim offer berbeda untuk tamu keluarga, honeymoon, atau solo traveler
  • Memberikan add-on upsell sesuai preferensi (floating breakfast, transfer, spa, dll.)
  • Menyusun email marketing otomatis berdasarkan histori tamu

Inilah salah satu area yang banyak hotel lewatkan padahal sangat powerful.

5. Integrasi Revenue + Marketing = Kunci Hotel Modern

Revenue management tidak bisa berjalan sendiri. Harus menyatu dengan hotel marketing strategi. Kombinasi terbaik:

  • Dynamic pricing dipadukan dengan kampanye ads (Google Ads, Meta Ads)
  • Pemetaan demand lalu disesuaikan dengan copy dan offer di iklan
  • Menjalankan remarketing untuk meningkatkan ROAS dan direct booking

Di era digital, revenue dan marketing harus berbicara dalam satu bahasa: data.

6. Automasi dan Teknologi: Solusi yang Justru Banyak Hotel Abaikan

Banyak hotel masih mengelola pricing secara manual. Ini membuat lambat dan rentan salah. Solusi teknologi revenue management seperti:

  • Auto-rate adjustment
  • Forecasting berbasis AI
  • Laporan demand harian
  • Integrasi PMS – Channel Manager – Booking Engine

Contohnya adalah sistem dari ecommerceloka yang memudahkan hotel mengelola pricing, distribusi, serta kampanye digital secara otomatis dan terukur.Hotel yang mengadopsi teknologi akan jauh lebih kompetitif dibanding hotel yang masih manual.

7. Kelemahan Terbesar Hotel Sekarang: Tidak Punya Funnel Direct Booking

Funnel direct booking yang ideal harus punya alur:

  1. Awareness (ads, content, SEO)
  2. Interest (landing page penawaran)
  3. Decision (booking engine yang mudah)
  4. Retention (email & remarketing)

Tanpa funnel ini, hotel akan terus kalah oleh OTA yang funnel-nya sudah sangat matang.

Banyak hotel masih melewatkan hal-hal ini, padahal inilah fondasi untuk meningkatkan revenue tanpa bergantung penuh pada OTA. Dengan dukungan solusi seperti ecommerceloka, hotel dapat mengoptimalkan keseluruhan funnel penjualan dan mendapatkan lebih banyak profit.