Booking Window Hotel: Pentingnya & Strategi Mengelola

blog-image

Dalam dunia hotel marketing, salah satu data penting yang sering diabaikan adalah booking window. Booking window adalah rentang waktu antara tamu melakukan reservasi hingga tanggal mereka menginap. Misalnya, jika seseorang booking tanggal 1 untuk stay tanggal 10, maka booking window-nya adalah 9 hari.

Memahami booking window bisa membantu hotel menyusun strategi harga, promosi, dan iklan yang lebih efektif.

Mengapa Booking Window Penting untuk Hotel?

  1. Mengatur Strategi Harga
    Dengan mengetahui pola booking window, hotel bisa menentukan kapan harus menaikkan atau menurunkan harga. Contoh: jika mayoritas tamu memesan 30 hari sebelum kedatangan, hotel bisa membuka promo early bird untuk periode tersebut.
     
  2. Meningkatkan Efektivitas Hotel Ads
    Data booking window membantu menyesuaikan waktu kampanye. Misalnya, jika tamu internasional biasanya booking 60 hari sebelumnya, iklan Google Ads atau Meta Ads sebaiknya mulai aktif jauh sebelum high season.
     
  3. Mengurangi Risiko Empty Room
    Memahami booking window juga membantu hotel memprediksi demand. Dengan begitu, hotel bisa lebih siap menawarkan last-minute deals jika ada gap occupancy.

Jenis Booking Window Berdasarkan Segmentasi

  • Short Booking Window → biasanya terjadi pada tamu lokal atau traveler last-minute.
  • Medium Booking Window → umum untuk wisatawan domestik yang sudah merencanakan liburan jauh-jauh hari.
  • Long Booking Window → sering terlihat pada tamu internasional atau luxury traveler yang terbiasa booking 30–90 hari sebelum stay.

Setiap segmentasi butuh strategi marketing yang berbeda.

Strategi Mengelola Booking Window

1.Gunakan Data Historis
Analisis data tahun sebelumnya untuk memahami pola booking window. Misalnya, apakah tamu lebih banyak booking saat mendekati musim liburan atau jauh-jauh hari.

2. Sesuaikan Penawaran

Early bird promo untuk tamu dengan long booking window. Last-minute deals untuk tamu short booking window. Paket bundling (room + experience) untuk medium booking window.

3. Optimalkan Hotel Ads
Gunakan Google Ads dan Meta Ads sesuai perilaku tamu, misalnya target luxury traveler dengan iklan lebih awal (60–90 hari sebelum), jalankan campaign retargeting untuk tamu yang sudah cek harga tapi belum booking.
4. Integrasikan dengan Channel Direct Booking
Pastikan website hotel menyediakan promo eksklusif sesuai booking window. Misalnya, “Book 30 Days in Advance and Save 20%.”

5. Kolaborasi dengan ecommerceloka

Mengelola strategi booking window butuh analisis data yang konsisten. Bersama seperti ecommerceloka bisa membantu membaca tren dan mengintegrasikan dengan strategi hotel marketing dan hotel ads agar lebih efektif.

Booking window bukan sekadar angka, tapi insight penting untuk meningkatkan strategi pemasaran hotel. Dengan memahami kapan tamu biasanya booking, hotel bisa menyesuaikan harga, promosi, dan waktu iklan agar lebih tepat sasaran.

Strategi ini bukan hanya meningkatkan okupansi, tapi juga membantu hotel mengoptimalkan budget iklan. Jika ingin lebih maksimal, bekerja sama dengan ecommerceloka bisa jadi solusi untuk menyusun strategi hotel marketing berbasis data.